Tut Wuri Handayani: Logo, Artinya, dan Sejarahnya

Penulis: Kuswati Wasiyah, S.Pd

SD Negeri Mendut,  Kec. Mungkid, Kab. Magelang, Prov. Jawa Tengah

Editor: Nadin Aulia


Tut Wuri Handayani: Logo, Artinya, dan Sejarahnya



“Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”

Semboyan di atas sangat melekat bagi dunia pendidikan Indonesia. Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara, adalah pencetus dari semboyan tersebut.

Ing Ngarso Sung Tuladha artinya di depan memberikan contoh.

Ing Madya Mangun Karsa artinya di tengah memberikan bimbingan

Tut Wuri Handayani yang berarti di belakang memberikan dorongan

Semboyan tersebut kemudian lebih dikenal sebagai trilogi Ki Hajar Dewantara yang hingga kini digunakan sebagai lambang pendidikan di Indonesia.

Arti Trilogi Ki Hajar Dewantara

Ing Ngarso Sung Tuladha jika dijabarkan maka berarti seorang pemimpin jika berada di depan harus bisa memberikan contoh dan menjadi panutan bagi yang dipimpin. (Misalnya guru yang memberikan panutan pada siswanya)

Ing Madyo Mangun Karso artinya seorang pemimpin apabila berada di posisi tengah masyarakat harus bisa memberikan semangat dan memberi bimbingan supaya lebih maju atau lebih baik.

Tut Wuri Handayani memiliki arti bahwa seorang pemimpin meskipun berada di belakang harus dapat memberikan dorongan bagi mereka yang dipimpin supaya maju bersama-sama.

Arti dari trilogi Ki Hajar Dewantara memiliki arti yang mendalam. Sebab itulah trilogi tersebut digunakan dalam dunia pendidikan, khususnya Tut Wuri Handayani.

Memahami Sejarah Lahirnya Tut Wuri Handayani

Tut Wuri Handayani dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara tahun 1922. Lebih tepatnya Tut Wuri dilahirkan sebagai asas pendidikan yang diterapkan untuk keberjalanan pembelajaran di Perguruan Taman Siswa yang berdiri pada tanggal 3 Juli 1922. Taman Siswa / National Onderwijs Institur sendiri merupakan lembaga pendidikan yang dibangun Ki Hajar Dewantara untuk memberikan pendidikan bagi masyarakat Indonesia tanpa embel-embel kurikulum penjajahan kolonial. Maka disaat inilah Ki Hajar Dewantara kemudian mencetuskan kurikulumnya sendiri sebagai landasan pengajaran di Taman Siswa. Pendidikan yang ditanamkan di Perguruan Taman Siswa ditujukan untuk menanamkan rasa kebangsaan, memupuk rasa cinta tanah air, dan semangat perjuangan. Pembelajaran yang digunakan Taman Siswa juga tidak membedakan strata / kedudukan / pangkat / garis keturunan. Tidak ada sebutan Raden, Raden Mas, Raden Ayu, Raden Roro, dan sebutan sejenis yang khas feodal.

Seiring berjalannya waktu, di tanggal 6 September 1977 terbitlah Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0398/M/1977 yang mengangkat secara resmi Tut Wuri Handayani sebagai lambang Kementerian Pendidikan Kebudayaan. Hingga saat ini semboyan Tut Wuri Handayani masih dipakai sebagai simbol pendidikan.

Konsep Tut Wuri Handayani

Dilansir dari laman resmi Kemendikbud, semboyan ‘Tut Wuri Handayani’ memiliki artian agar setiap tenaga pendidik tidak memaksakan kehendak pada anak muridnya. Tut Wuri Handayani berarti memberikan dorongan dari belakang. Maksudnya sebagai pendidik kita hendaknya memberikan kebebasan siswa dalam caranya mencari ilmu. Namun apabila siswa sudah keluar dari jalur yang semestinya, disinilah peran seorang guru untuk mengarahkan siswa kembali ke jalan yang seharusnya. Tugas lain seorang guru yang sesuai konsep ‘Tut Wuri Handayani’ adalah ketika siswa merasa patah semangat dan tidak percaya diri, disitulah tugas guru untuk memberikan dorongan berupa keyakinan dan motivasi sehingga siswa kembali semangat.

 
Arti Simbol Tut Wuri Handayani

Sebagai siswa yang bersekolah di Indonesia, pastinya kita tidak asing dengan logo Tut Wuri Handayani yang hampir selalu kita temui di berbagai atribut sekolah. Biasanya loho disamping sering kita temui tertempel pada topi upacara, dasi, buku sekolah, dan sebagainya. Tapi pernah tidak sih kalian kepo apa makna di setiap gambar / simbol Tut Wuri Handayani? Simak penjelasan berikut untuk mengetahui arti simbol Tut Wuri Handayani.

Jadi seperti yang terlihat pada gambar disamping, terdapat beberapa simbol yang membentuk kesatuan logo Tut Wuri handayani. Kita bahas satu persatu makna dari setiap simbol yang ada, yuk!

  • ●    Bidang Segi Lima berwarna biru muda melambangkan alam kehidupan Pancasila.
  • ● Tulisan Semboyan Tut Wuri Handayani merepresentasikan penghormatan kepada Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional dalam melaksanakan sistem pendidikannya.
  • ● Warna Putih pada ekor dan sayap garuda dan buku menyimbolkan kesucian dan rasa tanpa pamrih.
  • ● Warna Kuning Emas pada nyala api menyimbolkan keagungan dan luhurnya pengabdian.
  • ● Warna Biru Muda pada bidang segi lima menyimbolkan pengabdian yang tidak kenal putus dan pandangan hidup yang mendalam (Pandangan hidup Pancasila).
  • ● Belencong Menyala Bermotif Garuda melambangkan lampu yang sering digunakan dalam pertunjukan wayang kulit. Cahaya belencong diibaratkan nyala yang membuat pertunjukan menjadi hidup.
  • ● Burung Garuda artinya melambangkan sifat yang dinamis, gagah, dan berani mandiri. Ekor dan sayap Garuda berjumlah masing-masing 5 yang artinya Pancasilais.
  • ● Buku disimbolkan menjadi sumber dari segala ilmu dan kebermanfaatan bagi kehidupan manusia.

Apakah kalian sudah memahami arti dan semangat di balik semboyan Tut Wuri Handayani? Sebagai siswa Indonesia tentunya kita harus mengetahui semangat pendidikan nasional kita.


Referensi:

https://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/mengenal-makna-logo-tut-wuri-handayani

https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230118141459-569-902034/arti-dan-makna-warna-logo-tut-wuri-handayani

https://smkmucirebon.sch.id/ki-hajar-dewantara-dan-3-semboyannya/#:~:text=Semboyan%20ketiga%20adalah%20tut%20wuri,yang%20berarti%20%E2%80%9Cmemberikan%20semangat%E2%80%9D.

https://ujione.id/ini-makna-dari-logo-tut-wuri-handayani/

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5910200/arti-dan-makna-warna-logo-tut-wuri-handayani-siswa-sudah-tahu

#buttons=(OK! Siap.) #days=(20)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Pelajari Selengkapnya
Accept !