Menumbuhkan Profil Pelajar Pacasila Bagi Pelajar Indonesia

Penulis: Hamid Faozi, S.Pd.

SDN Ringinputih 3, Borobudur,  Magelang

Editor: Nadin Aulia


Menumbuhkan Profil Pelajar Pacasila Bagi Pelajar Indonesia






Pasca dunia dilanda pandemi yang berkepanjangan, Dunia pendidikan menjadi sorotan yang utama. Hal ini beralasan mendasar, karena Pendidikan di seluruh dunia mengalami kemunduran hingga 2 tahun. Yang seharusnya makin tahun mengalami peningkatan, namun  stagnan, bahkan mengalami kemerosotan. 


Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup dan tumbuhnya anak-anak. Adapun tujuan dari pendidikan adalah utuk menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Untuk itu, pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024. Dalam peraturan menteri ini membahas tentang penguatan profil pelajar Pancasila. Apa saja profil pelajar pancasila itu? Diantaranya adalah Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, Kebhinekaan Global, Gotong Royong, Mandiri, Bernalar Kritis, serta Kreatif.


Pelajar Indonesia hendaknya memiliki iman, taqwa, akhlak mulia yang hubungannya dengan Tuhan Yang Mahaesa. Terlebih lagi mampu memahami ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya. Selain itu, pelajar Indonesia harus mampu mengamalkan dari pemahamannya tersebut sesuai dengan agama atau kepercayaannya tersebut. Dalam hal ini akhlak yang perlu dikembangkan diantaranya akhlak beragama, akhlak sebagai pribadi, akhlak kepada sesama manusia, akhlak kepada alam, akhlak kepada Makhluk Tuhan lainnya, serta akhlak bernegara.


Pelajar Indonesia juga mampu mempertahankan kebudayaan leluhur, Lokalitas serta identitas. Namun tetam memiliki pemikiran terbuka terhadap interaksi dengan budaya lain. Menumbuhkan dan memupuk rasa saling menghargai terhadap budaya lain. Hal ini menjadi potensi tumbuhnya budaya baru yang bersifat positif. Namun tidak memiliki nilai yang bertentangan dengan budaya leluhur yang telah tumbuh sejak lama. Elemen kunci dari kebhinekaan Global adalah mengenal dan menghargai budaya yang telah ada. Kemampuan komunikasi interkultural dalam komunikasi dengan orang lain. Selain itu mampu merefleksikan serta rasa tanggung jawab dengan pengalaman kebhinekaan. 


Point ke tiga merupakan pelajar Indonesia yang mampu bergotong royong. Pelajar yang mampu menjadi manusia yang dengan sukarela mampu bekerja sama dengan orang lain. Hal ini memiliki tujuan agar semua dapat dikerjakan dengan lancar, ringan, mudah dan cepat selesai. Kolaboratif, kepedulian dan berbagi menjadi elemen kunci dari profil pelajar Pancasila Bergotong royong ini.

Mandiri merupakan salah satu dari enam profil pelajar Pancasila. Pelajar Indonesia yang memiliki rasa tanggung jawab terhadap proses dan hasil belajarnya. Memiliki kesadaran atas dirinya terhadap situasi yang dihadapinya serta peraturan yang ada.


Pelajar Indonesia pada dewasa ini harus memiliki karakter bernalar kritis. Apalagi keadaan dunia informasi yang begitu cepat persebarannya. Maka secara objektif memproses informasi yang masuk secara kualitatif maupun kuantitatif. Membangun konektifitas dari berbagai informasi yang berkaitan dengan informasi yang hadir tersebut. Kemudian harus menganalisis dengan cermat dari konektitifitas informasi tersebut. Melakukan tahapan evaluasi dari analisis yang telah dibuat tersebut. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan proses perfikir kritis, paling tidak meminimalisirnya. Pada tahapan terahir adalah memberikan kesimpulan setelah melakukan tahapan-tahapan tersebut.


Hendaknya Pelajar Indonesia memiliki  kreativitas yang tinggi. Pelajar Panasila mampu meniru kemudian memodifikasinya. Hal ini akan menumbuhkan karya orisinal dari hasil karya yang dibuatnya sendiri. Karya tersebut hendaknya memiliki makna bagi pembuatnya serta bagi orang lain. Memiliki nilai kemanfaatan bagi khalayak ramai. Karya yang dihasilkan pasti akan memiliki dampak yang signifikan bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat yang lebih luas. Kuncinya adalah memiliki ide, gagasan yang murni dan orisinal serta menghasilkan karya, pemikiran dan tindakan yang orisinil juga.
Untuk itu perkembangan profil pelajar pancasila bagi pelajar Indonesia dirasa sangat urgen untuk segera dilakukan penanganannya. Setiap pendidik di sekolah, di rumah serta lingkungan harus menjadi satu kesatuan dalam memprogramkan pengembangan terhadap para pelajar. Karena jika tidak singkron dari semua lini, maka tidak akan berkembang secara maksimal. Untuk itu semua elemen harus sadar dan segera menjadi subjek pengembangan Profil Pelajar Pancasila ini.

#buttons=(OK! Siap.) #days=(20)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Pelajari Selengkapnya
Accept !