Hari Pendidikan Nasional: Sejarah dan Kapan Diperingati?

Penulis: Febi Kurnia Putri, S.Pd

SDN Progawati,  Kec. Mungkid, Kab. Magelang, Prov. Jawa Tengah

Editor: Nadin Aulia


Hari Pendidikan Nasional: Sejarah dan Kapan Diperingati?


Hari Pendidikan Nasional atau lebih sering disingkat HARDIKNAS merupakan salah satu hari peringatan nasional di Indonesia. Hari Pendidikan Nasional diperingati untuk mengenang kelahiran Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara, yang memiliki jasa besar dalam perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.

 

Peringatan Hari Pendidikan Nasional

Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei. Meskipun Hari Pendidikan Nasional merupakan salah satu hari peringatan nasional, tetapi pada hari itu sekolah tidak diliburkan. Biasanya untuk menyemarakkan Hari Pendidikan Nasional, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan satu tema khusus yang kemudian akan diturunkan menjadi lomba-lomba di tingkat sekolah maupun lembaga pendidikan lain. Selain itu, biasanya peringatan Hari Pendidikan Nasional ditandai dengan penyelenggaraan upacara bendera di sekolah.


Pada tahun 2022 lalu, Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memeriahkan peringatan Hari Pendidikan Nasional dengan mengusung tema ‘Pimpin Pemulihan, Bergerak untuk Merdeka Belajar’.

 

Sejarah Hari Pendidikan Nasional

Hari Pendidikan Nasional dilatarbelakangi oleh penghormatan atas jasa pahlawan Indonesia yang begitu berjasa dalam memerdekakan pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara. Hari Pendidikan Indonesia diperingati setiap tanggal kelahiran Ki Hajar Dewantara yang lahir pada 2 Mei 1889. Ki Hajar Dewantara adalah salah satu tokoh pahlawan Indonesia yang terlahir dari kalangan terpandang dengan status sosial yang baik. Nama asli Ki Hajar Dewantara adalah Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Semasa hidupnya di era kolonial Belanda, gelar yang dimiliki Ki Hajar Dewantara menunjukkan bahwa beliau lahir di tengah kalangan yang bisa mendapatkan hak pendidikan. Pada era kolonial Belanda, hanya orang-orang tertentu yang mendapatkan akses memperoleh pendidikan, contohnya keturunan Belanda dan orang pribumi yang kaya.


Terlahir di tengah keluarga yang cukup berada tidak membuat Ki hajar Dewantara menerima begitu saja sistem pendidikan yang ada saat itu. Ki Hajar Dewantara banyak mengkritik kebijakan dan sistem pemerintah kolonial khususnya di bidang pendidikan. Karena kritik-kritiknya inilah kemudian Ki Hajar Dewantara diasingkan ke Belanda. Semasa kembalinya Ki Hajar Dewantara ke Indonesia, beliau kemudian mendirikan sebuah lembaga perguruan yang diberi nama Taman Siswa. Perguruan Taman Siswa didirikan untuk menyamaratakan kesempatan masyarakat Indonesia dalam memperoleh akses pendidikan. Ki Hajar Dewantara juga menggunakan kurikulumnya sendiri yang tidak sama dengan kurikulum kolonial Belanda.


Pendirian Taman Siswa ini juga yang menjadikan semboyan Trilogi Ki Hajar Dewantara hingga kini dilestarikan. Ki Hajar Dewantara menggunakan salah satu triloginya sebagai dasar landasan pengajaran di Taman Siswa, yaitu Tut Wuri Handayani. Semboyan tersebut memiliki arti dari belakang memberikan dorongan. Maksudnya adalah bahwa guru / tenaga didik sebagai suri tauladan harusnya bisa mendorong siswanya agar mereka mendapatkan kesuksesan melalui pendidikan. Pendirian Taman Siswa oleh Ki Hajar Dewantara juga dimaksudkan untuk memupuk rasa cinta tanah air dan semangat perjuangan melawan penjajah pada masa itu.


Kiprah Ki Hajar Dewantara dalam dunia pendidikan Indonesia juga berlanjut saat beliau diangkat menjadi Menteri Pengajaran (nama awal Menteri Pendidikan) setelah kemerdekaan Indonesia. Disinilah Ki Hajar Dewantara menuangkan ide-idenya untuk membuat kebijakan terkait kurikulum nasional yang menggantikan kurikulum kolonial bentukan Belanda. Ki Hajar Dewantara akhirnya wafat pada 26 April 1959.


Atas jasanya yang begitu banyak bagi pendidikan Indonesia, maka sesuai dengan ketetapan Keppres Nomor 316 Tahun 1959 tertanggal 16 Desember 1959 menetapkan bahwa setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Peringatan tersebut bukan semata-mata untuk memperingati Ki hajar Dewantara saja. Di masa kini, peringatan Hari Pendidikan Nasional dilakukan sebagai momentum memupuk kembali rasa nasionalisme dan patriotisme bagi insan pendidikan. Hari Pendidikan Nasional bisa menjadi refleksi bagi seluruh insan pendidikan agar bisa mengingat filosofi perjuangan Ki Hajar Dewantara dalam meletakkan dasar pendidikan nasional bangsa.

 

Hari Pendidikan Nasional 2022

Hari Pendidikan Nasional tahun 2022 mengusung tema ‘Serentak, Bergerak, dan Bertindak untuk Memimpin Pemulihan’. Peringatan Hari Pendidikan tahun 2022 dilaksanakan pada 13 Mei 2022. Bergeser beberapa hari akibat adanya cuti bersama dalam rangka Hari Raya Idul Fitri yang bertepatan pada tanggal 2 Mei 2022. Meskipun  begitu, peringatan yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Kemendikbud menggelar upacara bendera dengan 121 peserta hadir berbusana adat dari berbagai daerah di Indonesia. Banyak tokoh dari beberapa unsur pendidikan hadir dalam upacara, seperti Guru Penggerak, Duta Bahasa Nasioanl, Duta Ramah Belajar, Mahasiswa, dan masih banyak lagi.


Dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2022, Nadiem Makaim, sebagai Menteri Pendidikan, menyampaikan bahwa kebangkitan Indonesia tidak hanya terlihat dalam bidang akademis, tetapi juga dari kelompok bidang seni dan pelaku budaya yang saat ini kembali bergeliat melalui berbagai kreativitas dan inovasi. Meskipun begitu, kebangkitan ini tidak boleh mmbuat terlena dan berhenti berinovasi atau berkolaborasi. Tantangan dan rintangan akan lebih tinggi, dan kita akan terus memegang komando, memimpin pemulihan bersama, bergerak untuk Merdeka Belajar.

 

Nah itulah beberapa informasi mengenai peringatan Hari Pendidikan Nasional di Indonesia. Peran Ki Hajar Dewantara dalam pendidikan Indonesia memang patut mendapatkan apresiasi setinggi-tingginya. Kita sebagai generasi penerus cukup melanjutkan perjuangan pahlawan terdahulu dengan tetap menjunjung tinggi rasa cinta tanah air dan patriotisme. Di era digital ini kita juga harus bisa memimpin untuk bersaing di dunia global melalui pendidikan yang optimal. Semangat memimpin dan pulih bersama, insan pendidikan Indonesia!



Referensi:

https://sman1tbtlampung.sch.id/read/7/sejarah-hari-pendidikan-nasional
https://pskp.kemdikbud.go.id/berita/detail/313133/perayaan-hari-pendidikan-nasional-2022-serentak-bergerak-dan-bertindak-untuk-memimpin-pemulihan
https://www.kompas.com/tren/read/2022/05/13/083000165/sejarah-hari-pendidikan-nasional-yang-diperingati-pada-13-mei-2022?page=all
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6060917/sejarah-hari-pendidikan-nasional-2-mei-dan-makna-penting-pendidikan
https://tik.ft.unm.ac.id/index.php/berita/index/Inilah-5-Fakta-Hari-Pendidikan-Nasional-dan-Sosok-Ki-Hadjar-Dewantara

Tags

#buttons=(OK! Siap.) #days=(20)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Pelajari Selengkapnya
Accept !