Memahami Mental Illness: Mengungkap Efek Perubahan Emosional, Kognitif, dan Perilaku

Penulis: Febi Kurnia Putri, S.Pd

SDN Progawati,  Kec. Mungkid, Kab. Magelang, Prov. Jawa Tengah

Editor: Nadin Aulia


Memahami Mental Illness: Mengungkap Efek Perubahan Emosional, Kognitif, dan Perilaku





Dewasa ini Mental Illness atau ganguan kesehatan mental menjadi isu yang tersorot bagi kalangan generasi Z. Gangguan kesehatan mental yang dulunya tidak banyak mendapatkan perhatian, kini tampil menjadi isu yang begitu diperhatikan. Mentall Illness merupakan keadaan dimana seseorang mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, dan gangguan pengendalian emosi. Gangguan-gangguan tersebut apabila dibiarkan begitu saja akan mamicu adanya penyakit mental yang berefek pada kehidupan sehari hari. Sebelum mengungkap lebih jauh bagaimana efek yang ditimbulkan mental illness bagi perubahan emosional, kognitif, dan perilaku, kenali terlebih dulu macam-macam mentall illness yang harus kita ketahui.


 

Mental Illness dan Macam-Macam Penyakitnya

Terdapat bermacam macam jenis mental illness yang jika dibedah akan terbagi menjadi detail penyakit. Namun 3 macam mentall ilness di bawah ini adalah yang paling umum untuk kita ketahui.


· Stres

Stres adalah kondisi di mana seseorang mengalami tekanan emosional maupun mental yang sangat berat. Apabila seseorang sedang dalam fase stres, biasanya orang tersebut akan terganggu psikologi, cara bersikap, dan kesehatan fisik mereka. Stres dapat menimbulkan perasaan gelisah, cemas, dan mudah tersinggung. Apabila tidak segera ditangani, stres dapat memicu adanya depresi.


 

· Gangguan Kecemasan

Mental Illness yang sering kita ketahui adalah gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan terjadi ketika kondisi psikologis seseorang mengalami rasa cemas yang berlebihan dan sulit untuk dikendalikan. Gangguan cemas yang dialami bukan sekedar perasaan cemas seperti saat kita akan menghadapi ujian atau wawancara pekerjaan. Gangguan cemas ini lebih kompleks dan bisa menyerang penderitanya sewaktu waktu. Sehingga penderita gangguan kecemasan akan sulit untuk rileks.


 

Mengutip dari laman Kemkes, penyebab dari gangguan kecemasan belum diketahui secara pasti. Namun beberapa faktor berikut diduga dapat memicu munculnya gangguan kecemasan. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah trauma akibat intimidasi, pelecehan, dan kekerasan di lingkungan luar ataupun keluarga, stres berkepanjangan, gen yang diwariskan dari orang tua, dan ketidakseimbangan hormon serotonin dan noradrenalin di dalam otak yang berfungsi mengendalikan suasana hati. Gangguan kecemasan juga dapat dipicu oleh penyalahgunaan minuman keras dan obat-obatan terlarang.


Kemkes juga menulis bahwa gangguan kecemasan dapat diatasi tanpa bantuan dokter melalui beberapa cara, seperti mengonsumsi makanan bergizi tinggi, cukup tidur, mengurangi asupan kafein, minuman beralkohol, atau zat penenang lainnya, tidak merokok, berola raga secara rutin, dan melakukan metode relaksasi sederhana, seperti yoga atau meditasi.


Jika pengobatan mandiri tidak memberikan perubahan, baru lah disarankan agar datang berkonsultasi menemui dokter / psikolog.

 


· Depresi

Mental Illness yang sering kali disebut ketika sedang stres adalah depresi. Padahal stres dan depresi merupakan mental illness yang berbeda. Dikutip dari laman kemkes, depresi adalah gangguan suasana hati yang membuat penderitanya terus menerus merasa sedih. Kesedihan yang dialami bisa berlarut larut selama beberapa hari, berminggu-minggu, hingga berbulan-bulan.


Selain menyerang emosional, depresi juga berpengaruh pada masalah kesehatan fisik dan pola pikir penderitanya. Beberapa penderita depresi akan sulit menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Bahkan pada kasus tertentu, mereka bisa menyakiti diri sendiri dan melakukan percobaan bunuh diri.

 

Setelah mengenal lebih dalam dan dapat membedakan beberapa contoh mental illness seperti stres, gangguan kecemasan, dan depresi, ini saatnya kamu mendalami apa saja dampak yang bisa ditimbulkan dari penyakit tersebut. Seberapa bahaya sih mental illness bagi penderitanya? Yuk kita pelajari bersama.

 


Dampak Mental Illness bagi Penderitanya


· Efek Perubahan Emosional Penderita Mental Illness

Mental Illness dapat merubah emosional penderitanya. Perubahan emosional yang muncul bervariasi tergantung penyakit, gangguan, atau kondisi yang mendasarinya. Namun pada umumnnya beberapa perubahan emosional penderita mental illness tercermin sebagai berikut.


     · Agresi, lekas marah atau agitasi.
· Perubahan suasana hati, kepribadian, atau perilaku.
· Kebingungan atau mudah lupa.
· Sulit berkonsentrasi.
· Kesulitan dengan memori, berpikir, berbicara, pemahaman, menulis atau membaca.
· Mengalami halusinasi atau delusi.
· Penilaian yang buruk.
· Perilaku sembrono atau tidak pantas.
· Isolasi sosial

 

· Efek Perubahan Kognitif Penderita Mental Ilness

Mental Illness juga dapat menurunkan fungsi kognitif bagi penderitanya. Kognisi sendiri didefinisikan sebagai proses mental yang terkait  pemahaman, penilaian, memori, dan penalaran,  yang kontras dengan proses emosional dan kemauan. Perubahan fungsi kognitif pada setiap penderita mental illness akan berbeda-beda sesuai penyakit, gangguan, dan kondisi yang mendasarinya. Namun secara umum beberapa poin di bawah ini merupakan efek yang bisa timbul terkait perubahan kognitif bagi penderita mental illness.

· Konsentrasi dan perhatian berkurang.

· Harga diri dan kepercayaan diri berkurang.

· Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna.

· Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis.

· Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri.

· Tidur terganggu.

· Sulit mengingat

 

· Efek Perubahan Fisik Penderita Mental Illness

Mental Ilness juga berdampak bagi  kesehatan fisik penderitanya. Biasanya perubahan fisik adalah perubahan yang paling mudah untuk dilihat dan diamati karena berhubungan dengan fisik seseorang. Adapun beberapa contoh perubahan fisik akibat mental illness adalah:

· Gangguan tidur dan badan terasa lemah.

· Badan bergemetar hebat

· Mengeluarkan keringat secara berlebih

· Jantung berdebar dan otot menjadi tegang di waktu yang tidak bisa diprediksi

· Mudah lelah

· Berbicara atau bergerak menjadi lebih lambat.

· Perubahan siklus menstruasi pada wanita.

· Libido turun dan muncul sembelit.

· Nafsu makan turun atau meningkat secara drastis.

· Merasakan sakit atau nyeri tanpa sebab.

 

Mental Illness memiliki jenis yang bermacam bentuk. Penyakit yang mengganggu mental ini apabila dibiarkan akan berakibat fatal bagi penderitanya. Mulai dari kesulitan bersosialisasi hingga membuat penderitanya rentan melukai diri sendiri merupakan efek dari mental illness. Oleh karena itu apabila kamu atau orang disekitarmu menunjukkan gejala mental illness, segeralah meminta tolong pada dokter profesional. Berhenti menganggap mental illness menjadi penyakit yang memalukan. Jangan ragu datang ke psikolog atau psikiater untuk mendapat pertolongan. Love yourself!


Referensi:
https://promkes.kemkes.go.id/pengertian-kesehatan-mental
https://www.halodoc.com/artikel/gangguan-emosional-ternyata-bisa-dipengaruhi-hal-ini
https://www.alodokter.com/seputar-mental-illness-yang-perlu-anda-ketahui
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1314/definisi-mental-illnessgangguan-mental

Tags

#buttons=(OK! Siap.) #days=(20)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Pelajari Selengkapnya
Accept !