Prediksi Hasil Tes PISA 2022 bagi Indonesia, Apa yang Bisa Diharapkan?

Penulis: Febi Kurnia Putri, S.Pd

SDN Progawati,  Kec. Mungkid, Kab. Magelang, Prov. Jawa Tengah

Editor: Nadin Aulia



Prediksi Hasil Tes PISA 2022 bagi Indonesia, Apa yang Bisa Diharapkan?


Programme for International Student Assessment (PISA) merupakan sebuah tes yang diadakan oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) atau Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan untuk menilai kemampuan membaca, matematika, dan sains peserta didik di Indonesia yang telah atau hampir menyelesaikan masa pendidikan dasar.


PISA mengevaluasi sejauh mana siswa usia 15 tahun, yang telah atau hampir menyelesaikan pendidikan dasarnya, menguasai keterampilan dan pengetahuan dasar bagi mereka untuk berpartisipasi penuh dalam masyarakat modern. Penilaian PISA berfokus pada substansi pembelajaran inti di sekolah yaitu membaca, matematika, dan sains.


PISA dilakukan 3 tahun sekali. Namun jadwal terbaru yang seharusnya dilakukan tahun 2021 terhambat akibat adanya Covid-19. Sehingga asesmen PISA dilakukan di tahun berikutnya yaitu tahun 2022. Lalu bagaimana kelanjutan PISA 2022 bagi Indonesia? Yuk kita simak bersama.

 

Hasil Tes PISA Indonesia Tahun 2018

Sebelum mengetahui bagaimana mekanisme PISA tahun 2022, ada baiknya kita harus mengetahui hasil PISA tahun 2018. Di tahun 2018 setidaknya terdapat 4.439.086 anak berusia 15 tahun. Dari total tersebut, 85% diantaranya atau 3.768.508 anak tergolong populasi PISA. Sedangkan 15% atau 670.578 anak tidak dikategorikan menjadi bagian dari populasi tes PISA karena sejumlah kondisi, yaitu: anak usia 15 tahun yang tidak memiliki akses pendidikan atau berstatus bukan siswa, anak usia 15 tahun yang belum mencapai kelas 1 SMP atau sederajat, dan anak usia 15 tahun yang merupakan siswa pendidikan di Sekolah Luar Biasa (SLB) atau merupakan anak-anak berkebutuhan khusus.


Hasil tes PISA 2018 menunjukkan siswa Indonesia memperoleh nilai rata-rata 379. Nilai rata-rata siswa Indonesia dalam bidang sains pada PISA 2018 adalah yang tertinggi kedua dalam seluruh periode pelaksanaan PISA. Sementara itu Indonesia memperoleh nilai rata-rata 396 di bidang sains, lebih tinggi 3 poin dibanding hasil PISA pertama di tahun 2000. Nilai rata-rata terendah di bidang sains diperoleh pada PISA 2012, sebesar 382 poin.


Sedangkan nilai membaca pada tes PISA tahun 2018 menurun dari putaran sebelumnya, yaitu 371 poin. Di tahun 2009 Indonesia sempat mendapatkan poin 402 untuk kategori membaca. Sementara untuk matematika, hasil tes PISA 2018 menunjukkan 379 poin. Terbilang cukup fluktuatif dibanding tahun sebelumnya. Namun meskipun begitu peringkat Indonesia tetap berada di posisi enam terbawah yaitu peringkat 74.

 


Tes PISA 2022: Apa yang Membedakan dengan Tes PISA Sebelumnya?


Kerangka kerja tes PISA 2022 sedikit berbeda dengan tahun sebelum-sebelumnya. Jika biasanya terdapat 3 aspek yang menjadi asesmen, yaitu membaca, matematika, dan sains, maka tahun 2022 OECD mengubah ketentuan tersebut. Tes PISA 2022 hanya berfokus pada asesmen matematika yang mendefinisikan dasar-dasar teoritis penilaian matematika berdasarkan konsep dasar literasi matematika, menghubungkan penalaran matematika dan tiga proses siklus pemecahan masalah (pemodelan matematika). Kerangka tersebut menjelaskan bagaimana pengetahuan konten matematika diatur ke dalam empat kategori konten. Ini juga menjelaskan empat kategori konteks di mana siswa akan menghadapi tantangan matematika.


Penilaian PISA mengukur seberapa efektif negara mempersiapkan siswa untuk menggunakan matematika dalam setiap aspek kehidupan pribadi, masyarakat sipil, dan profesional, sebagai bagian dari kewarganegaraan abad ke-21 yang konstruktif dan reflektif.


PISA 2022 bertujuan untuk mempertimbangkan matematika dalam dunia yang berubah dengan cepat didorong oleh teknologi dan tren baru. Hal ini memfokuskan pada kemampuan nalar secara matematis, yang selalu menjadi bagian dari kerangka kerja PISA. Perubahan teknologi ini juga menciptakan kebutuhan bagi siswa untuk memahami konsep-konsep berpikir komputasi yang merupakan bagian dari literasi matematika. Terakhir, kerangka kerja mengakui bahwa penilaian berbasis komputer yang ditingkatkan tersedia untuk sebagian besar siswa dalam PISA. Hasil dari tes PISA 2022 baru akan dikeluarkan pada Desember 2023. Penasaran?


Mari kita tunggu bersama melalui laman https://pisa2022.uk/ atau https://www.oecd.org/pisa/.

 

Apa yang Bisa Diharapkan dari Tes PISA 2022 bagi Indonesia?

Adanya pandemi Covid-19 berdampak langsung bagi keberjalanan pendidikan di Indonesia. Hal ini tentunya akan berdampak pula bagi hasil nilai PISA 2022 anak-anak di Indonesia. Namun bukan hanya Indonesia, kemungkinan Covid-19 juga banyak menghambat proses penyerapan ilmu pengetahuan di berbagai negara dunia.


Pandemi telah menggeser peningkatan mutu pendidikan menjadi bagaimana memastikan akses pendidikan bagi semua, termasuk siswa yang harus belajar dari rumah dan memiliki akses teknologi yang terbatas. Siswa yang belajar dari rumah juga tidak semua memiliki pendamping belajar yang telaten. Bagaimanapun hasilnya nanti, Tes PISA 2022 bisa menjadi acuan bagi Kemdikbudristek untuk menyusun kerangka acuan pendidikan nasional setelah pandemi, selain asesmen nasional.

 

Tes PISA tahun 2022 memang sudah dilakukan dan hanya tinggal menunggu hasil. Apapun hasil Tes PISA 2022 nanti, tentunya dapat dijadikan acuan sebagai penyusun kualitas pendidikan di Indonesia lebih baik lagi, terutama di bidang matematika dan teknologi yang sangat relevan di zaman sekarang. Semoga artikel tentang tes PISA kali ini membantu. Salam literasi!


Referensi:

#buttons=(OK! Siap.) #days=(20)

Situs web kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Pelajari Selengkapnya
Accept !